AA Gym: 3 Syarat Agar Menjadi Ahli Syukur

3 Syarat bersyukur – Terkadang kita tidak menyadari betapa banyak anugerah dari Allah yang selalu mengalir dalam setiap situasi. Tanpa kita meminta, setiap hari, setiap saat, setiap detik, Allah memberikan anugerah-Nya kepada kita. Kita tidak bisa memperhatikan dengan detail karena keterbatasan kita sebagai manusia. Bahkan semua makhluk, tanpa terkecuali, menerima anugerah-Nya.

Menurut Aa Gym dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Meraih Derajat Mulia di Sisi Allah”, “Kita sedang maksiat atau sedang taat, karunia Allah tetap terlimpah kepada kita. Kita sedang tidur atau terjaga, karunia Allah tidak pernah berhenti mengalir kepada kita. Sungguh, Allah melimpahkan karunia-Nya yang tiada terhingga kepada kita dalam setiap keadaan,”.

Namun, syukur adalah kunci. Orang yang merasa kekurangan anugerah sebenarnya kurang bersyukur. Nafsu selalu menuntut pemenuhan yang tak pernah berujung. Sedangkan syukur adalah kunci bagi orang yang beriman untuk menghadapi hidup di dunia ini.

Oleh karena itu, orang yang beriman selalu merasa cukup dengan anugerah yang diberikan Allah. Syukur menjadi kunci untuk hidup yang tenang dan puas. Sementara, kekufuran adalah pintu menuju kehidupan yang penuh penderitaan, selalu merasa tidak cukup dan gelisah, bahkan dalam keadaan yang serba ada sekalipun. Manusia menderita bukan karena kekurangan anugerah, tapi karena kekurangan syukur.

Syukur adalah magnet yang menarik anugerah yang belum datang. Sementara, kekufuran merusak anugerah yang sudah ada dalam diri kita. Na’udzubillahi min dzalik.

3 syarat menjadi orang yang bersyukur

3 Syarat Agar Menjadi Orang Yang Bersyukur

Ada tiga syarat agar kita menjadi orang yang pandai bersyukur, yaitu:

1. Memiliki keyakinan yang kuat bahwa hanya Allah yang mampu memberikan segala nikmat dan anugerah.

Allah berfirman, yang artinya:

“Dan segala nikmat yang ada pada kalian berasal dari Allah, dan jika kalian ditimpa kesusahan, maka hanya kepada-Nya kalian meminta pertolongan.” (QS. An Nahl [16]: 53).

Allah adalah sumber rezeki. Cara rezeki datang bisa melalui berbagai cara, bisa melalui teman, orang tua, kerabat, bahkan dari tempat yang tak terduga.

2. Selalu memuji Allah dalam setiap situasi.

Ketika kita sehat, kita mengucapkan Alhamdulillah. Ketika kita sakit, kita tetap mengucapkan Alhamdulillah. Mengapa? Karena apa yang menjadi takdir Allah tidaklah buruk. Menurut penilaian manusia, kesehatan terasa lebih baik daripada sakit. Namun jika kita berpikir lebih dalam, di balik sakit terdapat pengampunan dosa, pahala yang melimpah, dan doa yang mungkin tidak akan kita dapatkan saat kita sehat. Demikian pula ketika mendapat keuntungan, kita mengucapkan Alhamdulillah. Ketika mengalami kerugian, kita juga mengucapkan Alhamdulillah. Mengapa? Karena mungkin Allah menguji kita dengan kerugian agar kita tidak terlalu terpaku pada materi, dan agar kita tetap bergantung kepada Allah Ar-Razzaq.

3. Mempunyai kebiasaan mengucapkan terima kasih kepada sesama manusia.

Orang yang pandai bersyukur kepada Allah juga pandai mengucapkan terima kasih kepada sesama manusia yang menjadi perantara dalam mendapatkan anugerah Allah Ta’ala. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Mari kita berterima kasih kepada orang tua yang selama ini merawat dan mendidik kita. Mari kita berterima kasih kepada guru yang telah mengajarkan ilmu kepada kita. Mari kita berterima kasih kepada siapa pun yang telah membantu kita dengan baik, sekecil apa pun hal itu. Jangan lupa, balaslah kebaikan mereka dengan hal yang setimpal atau bahkan lebih baik.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan doa agar kita menjadi hamba yang pandai berzikir dan bersyukur. Doa tersebut berbunyi,

“Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika, wa husni ‘ibadatik.”

Artinya: “Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR An Nasa’i dan Ahmad)

Dalam kehidupan sehari-hari, marilah kita memenuhi tiga syarat ini agar bisa menjadi orang yang pandai bersyukur. Kita harus yakin bahwa segala nikmat dan anugerah berasal dari Allah. Kita harus selalu memuji Allah dalam setiap situasi, baik senang maupun susah. Dan kita harus memiliki kebiasaan berterima kasih kepada sesama manusia yang telah menjadi jalan bagi datangnya anugerah Allah dalam hidup kita.

Semoga kita semua dapat menjadi orang yang pandai bersyukur, menghargai limpahan karunia dari Allah, dan hidup dengan hati yang penuh rasa syukur. Dengan bersyukur, kita akan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, dan hidup ini akan terasa lebih berarti dan berbahagia.

Referensi: Kalam.Sindonews.Com