Selama perjalanan hidup di dunia ini, kita dikelilingi oleh aneka nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Setiap hari, kita diberkahi dengan keajaiban-keajaiban kecil yang terkadang terlewatkan tanpa disadari. Namun, bagaimana jika kita mulai menggali lebih dalam dan bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat?
Persahabatan yang tak ternilai, keluarga yang penuh kasih sayang, kesehatan yang berlimpah, rezeki yang berkelimpahan, dan kehidupan yang penuh berkah adalah beberapa dari sekian banyak anugerah yang kita terima. Kita takkan pernah mampu menghitungnya satu per satu, dan sungguh tak ada yang dapat kita lakukan untuk membalasnya sepenuhnya.
Namun, dalam kebesaran-Nya, Allah SWT menjanjikan manfaat yang tak ternilai dari sikap bersyukur. Bukan hanya dalam kehidupan dunia ini, tetapi juga di akhirat kelak. Dengan membiasakan diri untuk bersyukur, kita dapat mengubah cara pandang kita terhadap kehidupan dan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Mari kita jelajahi bersama beberapa manfaat luar biasa yang terkandung dalam sikap bersyukur kepada Allah SWT. Dalam kajian ini, akan kita temukan betapa pentingnya bersyukur dalam meraih kebahagiaan, kesuksesan, dan keberkahan dalam hidup kita. Siapkan hati dan pikiranmu untuk menapaki perjalanan yang penuh keajaiban ini.
1. Ditambahnya Nikmat yang Allah Berikan
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran:
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)
Baca juga Ayat-ayat lainnya tentang bersyukur pada artikel Ayat Al Quran Yang Membahas tentang Syukur kepada Allah SWT.
Allah memberitahukan kepada kita bahwa jika kita bersyukur kepada-Nya dalam segala keadaan, maka Dia akan menambahkan berbagai nikmat dalam hidup kita. Namun, jika kita mengabaikan atau mengingkari nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, maka kita harus menyadari bahwa siksaan dari Allah sangatlah pedih.
2. Diampuni dosa-dosa Kita
Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Allah SWT tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali Allah SWT menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)
Hadits ini mengajarkan bahwa Allah SWT memberikan nikmat kepada hamba-Nya yang bersyukur. Jika seseorang mengucapkan “Alhamdulillah” atas nikmat yang diberikan, Allah akan memperhatikan dan menghargai rasa syukurnya. Bahkan, setiap kali dia mengucapkan “Alhamdulillah” lagi, Allah akan memberikan pahala baru. Jika dia mengucapkan “Alhamdulillah” untuk ketiga kalinya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Kesimpulannya, bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya membawa pahala dan pengampunan dosa.
3. Bersyukur adalah Hal Utama di sisi Allah SWT
Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Allah SWT tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji Allah SWT atas nikmat-Nya,kecuali pujiannya itu lebih utama dari nikmat itu, meskipun kenikmatan itu besar.” (HR. Tabrani)
Hadits ini menyimpulkan bahwa ketika seorang hamba bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya, pujian tersebut menjadi lebih utama daripada nikmat itu sendiri, bahkan jika nikmat tersebut sangat besar.
4. Bersyukur = Disayang Allah Ta’ala
“Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. (HR. Abu Dawud).
Maksud dari hadits tersebut adalah sebagai berikut: Jika kita tidak mampu membalas kebaikan yang telah diberikan oleh seseorang kepada kita, maka kita dapat mengungkapkan rasa syukur kita melalui doa. Dalam doa tersebut, kita memohon agar Allah memberikan kebaikan dan keberkahan kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita. Melalui doa ini, kita mengekspresikan rasa syukur kita kepada Allah karena Dia telah menempatkan orang-orang baik di sekitar kita.
Selanjutnya, hadits ini mengajarkan bahwa Allah sangat mencintai orang-orang yang bersyukur. Dengan bersyukur kepada Allah dan mengekspresikannya melalui doa, kita menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan kita kepada-Nya. Allah menghargai sikap bersyukur ini dan mencintai orang-orang yang memiliki sikap syukur dalam kehidupan mereka.
5. Dilipatgandakannya Pahala
Dari Abu Abdillah a.s, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)
Hadits ini menyampaikan pesan bahwa ketika kita menyantap makanan dengan rasa syukur, kita akan mendapatkan pahala yang sama seperti orang yang berpuasa dengan menjaga dirinya. Begitu pula, jika kita sehat dan bersyukur atas kesehatan kita, kita akan diberi pahala. Selain itu, orang yang menerima penderitaan jasmani dengan kesabaran juga akan mendapatkan pahala. Dan terakhir, jika kita memberikan dengan rasa syukur, kita akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang mengalami kerugian karena menjaga dirinya. Dengan kata lain, dalam semua aspek kehidupan kita, sikap syukur memiliki nilai dan keberkahan yang besar.
6. Dijauhkan dari Cobaan
“Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi) :“Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya”, maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya.” (HR. Abu Dawud)
Hadits ini mengajarkan pentingnya bersyukur kepada Allah atas kelebihan dan karunia yang telah diberikan-Nya kepada kita, dan menghindari rasa tidak puas atau iri terhadap orang lain. Dengan sikap syukur, kita dapat memperoleh perlindungan dan keberkahan dari Allah.
7. Iman Akan Meningkat
“Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengajarkan dua hal penting dalam menjalani kehidupan yang membuat seseorang dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama, seseorang seharusnya melihat kepada mereka yang lebih tinggi dalam ilmu dan ibadah, dan meniru serta mencontoh mereka. Ini berarti kita harus mencari contoh dan teladan yang lebih baik dalam agama, belajar dari mereka, dan mengikuti jejak kebaikan mereka.
Sedangkan dalam urusan dunia, seseorang seharusnya melihat kepada mereka yang kurang beruntung atau memiliki kondisi yang lebih rendah, dan bersyukur kepada Allah atas kelebihan yang dimilikinya. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak sombong atau merasa lebih baik dari orang lain, tetapi sebaliknya, merasa bersyukur dan menghargai segala kelebihan yang kita miliki.
Dengan demikian, pesan dari hadits ini adalah pentingnya belajar dari mereka yang lebih baik dalam hal agama, serta merasa bersyukur dan rendah hati dalam menghadapi kehidupan dunia. Dengan bersikap seperti ini, kita dapat menjadi orang yang bersyukur dan sabar, serta terus meningkatkan diri dalam segala aspek kehidupan kita.
Sumber: DalamIslam.Com